TAHUKAH KAMU : APA KANDUNGAN METEOR?
Oleh: Endang Soegiartini* (Astronom)
Selain meteor,
anak-anak mungkin pernah mendengar pula meteoroid dan meteorit. Meteor,
meteoroid dan meteorit adalah benda yang sama. Meteor yang juga sering
disebut sebagai bintang jatuh ialah meteoroid yang masuk ke dalam
atmosfer Bumi karena pengaruh gravitasi Bumi. Kata meteor sendiri
berasal dari bahasa Yunani – meteōros – yang artinya “tinggi di udara”.
Meteoroid adalah batu-batu angkasa berukuran kecil yang
melayang-layang bebas di angkasa dan bergerak cepat, tidak mempunyai
lintasan yang beraturan serta tidak mengorbit Matahari, berbeda dengan
asteroid atau komet yang bergerak mengorbit Matahari secara teratur.
Karena meteoroid bergerak dengan kecepatan tinggi saat memasuki atmosfer
Bumi
serta mengalami gesekan yang hebat dengan atmosfer saat menuju permukaan
Bumi, maka meteoroid tersebut terbakar di atmosfer dan memijar.
Meteoroid yang terbakar inilah yang disebut meteor. Penduduk Bumi
melihat meteor yang terbakar itu sebagai bintang
jatuh tadi. Meteoroid yang masuk ke dalam atmosfer Bumi dan mencapai
atau jatuh ke permukaan tanah disebut meteorit. Dari temuan terhadap
meteorit, para ahli bisa mengetahui bahwa meteoroid terdiri atas batuan,
besi, dan nikel.
Meteor dapat diamati pada malam
hari ketika kegelapan memungkinkan obyek redup ini bisa dilihat oleh
mata manusia. Meteor yang berukuran besar (10 cm hingga beberapa meter)
‘memijar’ akibat tekanan atmosfer yang memanaskan meteoroid dan
menciptakan jejak gas yang bersinar akibat partikel meteoroid yang
meleleh, dan cahaya
tampak yang ditimbulkan oleh meteor ini dalam berbagai warna. Warna
yang diperlihatkan oleh meteor bergantung pada pengaruh relatif isi
logam pada meteoroid dan plasma udara yang memanasinya. Meteor yang
berwarna oranye-kuning, menunjukkan adanya kandungan natrium dalam
meteoroid tersebut. Warna kuning berarti mengandung besi, warna
biru-hijau berarti mengandung magnesium, warna ungu mengandung kalsium,
warna merah mengandung nitrogen dan oksigen.
Jika ingin melihat contoh meteorit, kalian bisa berkunjung ke Museum Geologi Bandung, Jl. Diponegoro 57 Bandung (http://www.wisatamuseum.com/id/geologi-hours.php).
Sumber gambar: http://www.examiner.com
*Endang Soegiartini
menekuni Astronomi dan tercatat sebagai dosen di FMIPA ITB sejak 1993.
Gelar doktor dalam bidang Astronomi diperolehnya dari ITB pada tahun
2012. Sub-bidang Astronomi yang kini digelutinya adalah Tatasurya,
terutama dinamika benda-benda kecil di Tatasurya.
No comments