ALELOPATI
Alelopati merupakan sebuah fenomena yang berupa bentuk interaksi antara
makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya melalui senyawa
kimia (Rohman, 2001). Sedangkan menurut Odum (1971) dalam Rohman (2001)
alelopati merupakan suatu peristiwa dimana suatu individu tumbuhan yang
menghasilkan zat kimia dan dapat menghambat pertumbuhan jenis yang lain
yang tumbuh bersaing dengan tumbuhan tersebut. Istilah ini mulai
digunakan oleh Molisch pada tahun 1937 yang diartikan sebagai pengaruh
negatif dari suatu jenis tumbuhan tingkat tinggi terhadap perkecambahan,
pertumbuhan, dan pembuahan jenis-jenis lainnya. Kemampuan untuk
menghambat pertumbuhan tumbuhan lain merupakan akibat adanya suatu
senyawa kimia tertentu yang terdapat pada suatu jenis tumbuhan. Dalam
Rohman (2001) disebutkan bahwa senyawa-senyawa kimia tersebut dapat
ditemukan pada jaringan tumbuhan (daun, batang, akar, rhizoma, bunga,
buah, dan biji). Lebih lanjut dijelaskan bahwa senyawa-senyawa tersebut
dapat terlepas dari jaringan tumbuhan melalui berbagai cara yaitu
melalui penguapan, eksudat akar, pencucian, dan pembusukan bagian-bagian
organ yang mati. Anonim a (Tanpa Tahun) menjelaskan lebih lanjut
proses-proses tersebut melalui penjelasan berikut ini.
- Penguapan
- Eksudat akar
- Pencucian
- Pembusukan organ tumbuhan
- Senyawa alelopati dapat menghambat penyerapan hara yaitu dengan menurunkan kecepatan penyerapan ion-ion oleh tumbuhan.
- Beberapa alelopat menghambat pembelahan sel-sel akar tumbuhan.
- Beberapa alelopat dapat menghambat pertumbuhan yaitu dengan mempengaruhi pembesaran sel tumbuhan.
- Beberapa senyawa alelopati memberikan pengaruh menghambat respirasi akar.
- Senyawa alelopati memberikan pengaruh menghambat sintesis protein.
- Beberapa senyawa alelopati dapat menurunkan daya permeabilitas membran pada sel tumbuhan.
- Senyawa alelopati dapat menghambat aktivitas enzim.
No comments