Hewan Dimungkinkan Hidup di Luar Angkasa
Sebuah kelompok kerja yang berbasis di Maryland,
Amerika Serikat, mencoba merancang konsep mengenai hewan yang
memungkinkan dapat bertahan hidup di luar angkasa. Hewan dapat
berdampingan dengan manusia ketika tak berada di Bumi.
Dilansir Daily Mail, Kamis, 15 Januari 2015, Working Group on Adaptive Systems memungkinkan hewan menaklukkan ruang hampa. Proyek itu bernama Badan Antariksa Otonomi nonManusia.
"Dalam beberapa dekade terakhir, eksplorasi luar angkasa telah menjadi keharusan bagi manusia, tapi saat ini hal tersebut tidak harus selalu terjadi. Penjelajah pertama di luar angkasa adalah anjing, monyet, atau kelinci. Ini peluang baru untuk menawarkan kesempatan menjelajahi luar angkasa bagi nonManusia," tulis Working Group on Adaptive Systems dalam situsnya.
Lebih lanjut lagi, mereka menulis bahwa membawa hewan ke luar angkasa menjadi tantangan tersendiri selain manusia. Sebab, saat ini manusia selalu menjadi target utama dalam eksplorasi luar angkasa oleh setiap badan antariksa di penjuru dunia.
"Apakah binatang yang hidup tidak cocok untuk diikutsertakan?" kata mereka.
Working Group on Adaptive Systems mempunyai alasan tersendiri dalam membangun konsep badan antariksa khusus selain manusia. Menurut dia, hal tersebut dapat menciptakan ekosistem kembali, baik itu di pesawat ruang angkasa maupun setelah menemukan planet baru, selain Bumi.
"Dalam beberapa hal, membayangkan masa depan di mana orang-orang Bumi menghargai lingkungan kita, bahwa begitu banyak yang dapat dicoba untuk menciptakan (ekosistem) kembali di luar angkasa," ungkapnya.
Di situs milik Working Group on Adaptive Systems, terlihat ada beberapa desain untuk hewan, baik itu yang hidup di darat maupun laut. Terlihat, ada desain tempat khusus saat hewan berada di pesawat antariksa, yakni tempat yang lengkap, dengan adanya sungai tepat di tengah-tengah, serta jendela di depan dan belakang untuk memberi ruang terhadap pancaran sinar matahari.
Dilansir Daily Mail, Kamis, 15 Januari 2015, Working Group on Adaptive Systems memungkinkan hewan menaklukkan ruang hampa. Proyek itu bernama Badan Antariksa Otonomi nonManusia.
"Dalam beberapa dekade terakhir, eksplorasi luar angkasa telah menjadi keharusan bagi manusia, tapi saat ini hal tersebut tidak harus selalu terjadi. Penjelajah pertama di luar angkasa adalah anjing, monyet, atau kelinci. Ini peluang baru untuk menawarkan kesempatan menjelajahi luar angkasa bagi nonManusia," tulis Working Group on Adaptive Systems dalam situsnya.
Lebih lanjut lagi, mereka menulis bahwa membawa hewan ke luar angkasa menjadi tantangan tersendiri selain manusia. Sebab, saat ini manusia selalu menjadi target utama dalam eksplorasi luar angkasa oleh setiap badan antariksa di penjuru dunia.
"Apakah binatang yang hidup tidak cocok untuk diikutsertakan?" kata mereka.
Working Group on Adaptive Systems mempunyai alasan tersendiri dalam membangun konsep badan antariksa khusus selain manusia. Menurut dia, hal tersebut dapat menciptakan ekosistem kembali, baik itu di pesawat ruang angkasa maupun setelah menemukan planet baru, selain Bumi.
"Dalam beberapa hal, membayangkan masa depan di mana orang-orang Bumi menghargai lingkungan kita, bahwa begitu banyak yang dapat dicoba untuk menciptakan (ekosistem) kembali di luar angkasa," ungkapnya.
Di situs milik Working Group on Adaptive Systems, terlihat ada beberapa desain untuk hewan, baik itu yang hidup di darat maupun laut. Terlihat, ada desain tempat khusus saat hewan berada di pesawat antariksa, yakni tempat yang lengkap, dengan adanya sungai tepat di tengah-tengah, serta jendela di depan dan belakang untuk memberi ruang terhadap pancaran sinar matahari.
bisa jadi moment awal hijrahnya mahluk bumi ke planet lain.
ReplyDeleteamien mas......
Delete