FAKTA ILMIAH MENGAPA NABI MUHAMMAD SUKA KUCING

Fakta Ilmiah kenapa Nabi
Muhammad SAW suka
kucing, Berikut adalah
rangkuman dari beberapa
source dari mbah google,..
Ini adalah keistimewaan dari
kucing, hal tersebut juga
menyingkap rahasia bahwa Nabi
Muhammad SAW
mencontohkan langsung bahwa
kucing tersebut adalah istimewa.
Pada kulit kucing terdapat otot
yang berfungsi untuk menolak
telur bakteri.
Otot kucing itu juga dapat
menyesuaikan dengan sentuhan
otot manusia.
Permukaan lidah kucing tertutupi
oleh berbagai benjolan kecil
yang runcing, benjolan ini
bengkok mengerucut seperti
kikir atau gergaji. Bentuk ini
sangat berguna untuk
membersihkan kulit. Ketika
kucing minum, tidak ada setetes
pun cairan yang jatuh dari
lidahnya.
Sedangkan lidah kucing sendiri
merupakan alat pembersih yang
paling canggih, permukaannya
yang kasar bisa membuang bulu-
bulu mati dan membersihkan
bulu-bulu yang tersisa di
badannya.
Telah dilakukan berbagai
penelitian terhadap kucing dan
berbagai perbedaan usia,
perbedaan posisi kulit,
punggung, bagian dalam telapak
kaki, pelindung mulut, dan ekor.
Pada bagian-bagian tersebut
dilakukan pengambilan sample
dengan usapan.
Di samping itu, dilakukan juga
penanaman kuman pada bagian-
bagian khusus.
Terus diambil juga cairan khusus
yang ada pada dinding dalam
mulut dan lidahnya.
Hasil yang didapatkan adalah:
1. Hasil yang diambil dari kulit
luar tenyata negatif berkuman,
meskipun dilakukan berulang-
ulang.
2. Perbandingan yang
ditanamkan kuman memberikan
hasil negatif sekitar 80% jika
dilihat dari cairan yang diambil
dari dinding mulut.
3. Cairan yang diambil dari
permukaan lidah juga
memberikan hasil negatif
berkuman.
4. Sekalinya ada kuman yang
ditemukan saat proses penelitian,
kuman itu masuk kelompok
kuman yang dianggap sebagai
kuman biasa yang berkembang
pada tubuh manusia dalam
jumlah yang terbatas seperti,
enterobacter, streptococcus, dan
taphylococcus. Jumlahnya
kurang dan 50 ribu
pertumbuhan.
5. Tidak ditemukan kelompok
kuman yang beragam.
Berbagai sumber yang dapat
dipercaya dan hasil penelitian
laboratorium menyimpulkan
bahwa kucing tidak memiliki
kuman dan mikroba.
Liurnya bersih dan
membersihkan.
Komentar Para Dokter yang
Bergelut dalam Bidang Kuman
Menurut Dr. George Maqshud,
ketua laboratorium di Rumah
Sakit Hewan Baitharah, jarang
sekali ditemukan adanya kuman
pada lidah kucing.
Jika kuman itu ada, maka kucing
itu akan sakit.
Dr. Gen Gustafsirl menemukan
bahwa kuman yang paling
banyak terdapat pada anjing,
manusia 1/4 anjing, kucing 1/2
manusia.
Dokter hewan di rumah sakit
hewan Damaskus, Sa’id Rafah
menegaskan bahwa kucing
memiliki perangkat pembersih
yang bemama lysozyme.
Kucing tidak suka air karena air
merupakan tempat yang sangat
subur untuk pertumbuhan
bakteri, terlebih pada genangan
air (lumpur, genangan hujan, dll)
Kucing juga sangat menjaga
kestabilan kehangatan tubuhnya.
Ia tdk banyak berjemur dan
tidak dekat2 dgn air.
Tujuannya agar bakteri tidak
berpindah kepadanya. Inilah
yang menjadi faktor tidak adanya
kuman pada tubuh kucing.
Dan hasil penelitian kedokteran
dan percobaan yang telah di
lakukan di laboratorium hewan,
ditemukan bahwa badan kucing
bersih secara keseluruhan. Ia
lebih bersih dari manusia.
Sisa makanan kucing hukumnya
suci.
Hadis Kabsyah binti Ka’b bin
Malik menceritakan bahwa Abu
Qatadah, mertua Kabsyah,
masuk ke rumahnya lalu ia
menuangkan air untuk wudhu.
Pada saat itu, datang seekor
kucing yang ingin minum.
Lantas ia menuangkan air di
bejana sampai kucing itu minum.
Kabsyah berkata,
“Perhatikanlah.” Abu Qatadah
berkata, “Apakah kamu heran?”
Ia menjawab, “Ya.”
Lalu, Abu Qatadah berkata
bahwa Nabi SAW prnh bersabda,
“Kucing itu tidak najis. Ia
binatang yang suka berkeliling di
rumah (binatang rumahan),”
(HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu
Dawud, dan Ibnu Majah).
Diriwayatkan dan Ali bin Al-
Hasan, dan Anas yang
menceritakan bahwa Nabi Saw
pergi ke Bathhan suatu daerah
di Madinah.
Lalu, beliau berkata, “Ya Anas,
tuangkan air wudhu untukku ke
dalam bejana.”
Lalu, Anas menuangkan air.
Ketika sudah selesai, Nabi
menuju bejana.
Namun, seekor kucing datang
dan menjilati bejana. Melihat itu,
Nabi berhenti sampai kucing
tersebut berhenti minum lalu
berwudhu.
Nabi ditanya mengenai kejadian
tersebut, beliau menjawab, “Ya
Anas, kucing termasuk perhiasan
rumah tangga, ia tidak dikotori
sesuatu, bahkan tidak ada najis.”
Diriwayatkan dari Dawud bin
Shalih At-Tammar dan ibunya
yang menerangkan bahwa
budaknya memberikan Aisyah
semangkuk bubur.
Namun, ketika ia sampai di
rumah Aisyah, tenyata Aisyah
sedang shalat. Lalu, ia
memberikan isyarat untuk
menaruhnya.
Sayangnya, setelah Aisyah
menyelesaikan shalat, ia lupa
ada bubur. Datanglah seekor
kucing, lalu memakan sedikit
bubur tersebut.
Ketika ia melihat bubur tersebut
dimakan kucing, Aisyah lalu
membersihkan bagian yang
disentuh kucing, dan Aisyah
memakannya.
Rasulullah Saw bersabda, “Ia
tidak najis. Ia binatang yang
berkeliling.” Aisyah pernah
melihat Rasulullah Saw
berwudhu dari sisa jilatan kucing,
(HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq,
dan Al-Daruquthni).
Hadis ini diriwayatkari Malik,
Ahmad, dan imam hadis yang
lain. Oleh karena itu, kucing
adalah binatang, yang badan,
keringat, bekas dari sisa
makanannya adalah suci.

No comments

Powered by Blogger.