Wow, Sebentar Lagi Bayi Bisa Dihasilkan Tanpa Peran Perempuan
Sebentar lagi perempuan tidak dibutuhkan untuk
membuat bayi. Ups, bagi perempuan, jangan tersulut emosi dulu. Ini
berlaku bagi dua laki-laki yang saling mencintai dan ingin punya anak
biologis tanpa sel telur donor dari perempuan.
Naoke Irie dari Welcome Trust Cancer Research University of Cambdridge pada 15 Januari 2015 lalu memublikasikan makalah hasil penelitian menarik di jurnal Cell tentang peran SOX 17 dalam mengatur perkembangan primordial germ cell (PGC).
Seperti diberitakan situs IFLScience, Selasa (24/2/2015), PGC sendiri bisa dikatakan sebagai sel punca yang akan berkembang menjadi sel telur dan sel sperma. Perkembangan PGC ditentukan oleh sejumlah gen serta hormon yang diproduksi oleh tubuh.
Selama ini, gen yang dikenal sebagai penentu perkembangan PGC bernama keluarga gen SOX. Dalam penelitian, Irie beserta rekannya menemukan bahwa SOX17 pun berperan menentukan perkembangan PGC, apakah akan menjadi sel sperma atau sel telur.
Dengan mengetahui peran gen tersebut, peluang untuk merekayasa perkembangan sel bisa dilakukan. Misalnya, hormon atau zat kimia tertentu dimanfaatkan untuk menginduksi agar PGC berkembang menjadi sel telur, meskipun berasal dari tubuh laki-laki.
Karena PGC dari tubuh laki-laki membawa kromosom X, sel telur yang dihasilkan nantinya bisa berfungsi. Sel telur itu selanjutnya bisa dibuahi oleh sperma dari laki-laki lain sehingga menghasilkan zigot dan kemudian berkembang menjadi embrio.
Meski perempuan tidak dibutuhkan dalam proses menghasilkan bayi, ibu wali tetap dibutuhkan untuk membawa embrio sehingga memungkinkannya berkembang menjadi bayi yang dilahirkan 9 bulan 10 hari kemudian.
Secara teknologi, modifikasi perkembangan sel PGC dimungkinkan. Namun, tantangan yang lebih besar nantinya adalah masalah moral. Bisakah mengatur perkembangan sel? Bisakah dua laki-laki memiliki anak biologis? Pasti akan ada yang mengatakan, itu menentang kodrat.
Modifikasi perkembangan PGC hanya alternatif bagi pasangan laki-laki yang menginginkan anak biologis. Sementara itu, perempuan tetap berarti bagi pasangan heteroseksual. Bagi pasangan sesama jenis untuk perempuan, alternatif serupa mungkin akan dibuat pada masa mendatang.
Naoke Irie dari Welcome Trust Cancer Research University of Cambdridge pada 15 Januari 2015 lalu memublikasikan makalah hasil penelitian menarik di jurnal Cell tentang peran SOX 17 dalam mengatur perkembangan primordial germ cell (PGC).
Seperti diberitakan situs IFLScience, Selasa (24/2/2015), PGC sendiri bisa dikatakan sebagai sel punca yang akan berkembang menjadi sel telur dan sel sperma. Perkembangan PGC ditentukan oleh sejumlah gen serta hormon yang diproduksi oleh tubuh.
Selama ini, gen yang dikenal sebagai penentu perkembangan PGC bernama keluarga gen SOX. Dalam penelitian, Irie beserta rekannya menemukan bahwa SOX17 pun berperan menentukan perkembangan PGC, apakah akan menjadi sel sperma atau sel telur.
Dengan mengetahui peran gen tersebut, peluang untuk merekayasa perkembangan sel bisa dilakukan. Misalnya, hormon atau zat kimia tertentu dimanfaatkan untuk menginduksi agar PGC berkembang menjadi sel telur, meskipun berasal dari tubuh laki-laki.
Karena PGC dari tubuh laki-laki membawa kromosom X, sel telur yang dihasilkan nantinya bisa berfungsi. Sel telur itu selanjutnya bisa dibuahi oleh sperma dari laki-laki lain sehingga menghasilkan zigot dan kemudian berkembang menjadi embrio.
Meski perempuan tidak dibutuhkan dalam proses menghasilkan bayi, ibu wali tetap dibutuhkan untuk membawa embrio sehingga memungkinkannya berkembang menjadi bayi yang dilahirkan 9 bulan 10 hari kemudian.
Secara teknologi, modifikasi perkembangan sel PGC dimungkinkan. Namun, tantangan yang lebih besar nantinya adalah masalah moral. Bisakah mengatur perkembangan sel? Bisakah dua laki-laki memiliki anak biologis? Pasti akan ada yang mengatakan, itu menentang kodrat.
Modifikasi perkembangan PGC hanya alternatif bagi pasangan laki-laki yang menginginkan anak biologis. Sementara itu, perempuan tetap berarti bagi pasangan heteroseksual. Bagi pasangan sesama jenis untuk perempuan, alternatif serupa mungkin akan dibuat pada masa mendatang.
wah kemajuan teknologi udah berkembang pesat ya
ReplyDeleteblognya udah ane follow atas nama SimBalisme no 24 follback ya sob hehehe thx
simbalisme.blogspot.com