KELAINAN PADA BAYI
Votes
tidak semua janin dapat berkembang dengan sempurna, ada kalanya terjadi kelainan-kelainan pada janin,
Kelainan-kelainan pada janin
Malformasi atau cacat dapat terjadi melalui tiga cara yaitu:
1. Pengaruh bahan berbahaya dari lingkungan luar selama periode awal perkembangan
2. Penerusan abnormalitas genetik dari induknya.
3.Aberasi kromosom yang terdapat pada salah satu gamet atau yang timbul pada pembelahan pertama.
Kelainan-kelainan pada janin diantaranya adalah :
-
Teratoma
Teratoma
adalah tumor yang mengandung jaringan derivat dua, tiga lapis benih.
Terjadi saat janin masih embrio. Terjadinya teratoma adalah karena
embrio awal (tingkat clivage, blastula, awal grastula) lepas dari
kontrol organizer. Ia seperti tubuh yang kembar tidak seimbang yang satu
dapat tumbuh normal yang lain hanya gumpalan jaringa yang tdak utuh
atau tidak wajar. Teratoma disebut juga fetus in fetu atau bayi dalam
bayi.
-
Sindrom Down
Sindrom
down merupakan kelainan fisik janin dengan ciri ciori yang khas seperti
retardsi mental, kelainan jantung bawaan, otot-otot melemah
(hypotonia), leukimia, hingga gangguan penglihatan dan pendengaran,.
Kelainan ini terjadi karena kelainan pada kromosom yaitu pada kromosom
21. Pada penderita ini memiliki tiga unting kromosom 21 (Corebima,
1997).
-
Sindrom edward
Adalah
kelainan pada janin karena kromosom janin mengalami kelainan. Kelainan
ini terjadi karena kromosom 18nya mengalami kelebihan yaitu terdapat
tiga untai kromosom 18. ciri kelaian janin ini adalah retardasi mental
berat, gangguan pertumbuhan, ukuran kepala dan pinggul kecil, kelaianan
pada tangan dan kaki.
-
Sindrom patau
Nama
lain dari kelaianan janin ini adalah trisomi 13. hal ini karena terjadi
kelainan pada kromosom ke13 dari pendeita tersebut, yaitu memiliki tiga
untai kromosom 13. Ciri dari kelainan ini adalah bibir sumbing,
ganggaun berat pada perkembangan otak, jantung, ginjal, tangan dan
kaki.biasanya jika gejalanya sangat berat janin akan mati setelah
beberapa saat dari kelahiran.
-
Talasemia
Talasemia
adalah salah satu kelainan pada janin. Talasemia ini memiliki ciri
dimana tubuh kekurangan salah satu zat pembentuk hemoglobin (Hb)
sehingga penderita mengalami anemia berat akibatnya harus transfusi
darah seumur hidup
-
Fenilketinoria
Adalah
gangguan metabolisme salah satu jenis asam amino pembentuk protein
yaitu fenilalanin yang menyebabkan hambatan atau radiasi mental.
Kelainan ini jika dideteksi sejak dini dapat diminimalkan dengan cara
memberi asupan fenilalanin yang banyak terdapat pada keju, susu, telur,
ikan, daging, pemberian obat atau vitamin tertentu.
-
Hipotiroid Konginetal
Merupakan
penyakit yang dibawa sejak janin atau bisa disebut dengan kelainan
janin. Hal ni karena tubuh tidak mampu atau hanya mampu sedikit
memproduksi hormon tiroid. Karena hormon tiroid adalah hormon petumbuhan
maka jika kekurangan hormon ini maka pertumbuhan fisik dan mental akan
terganggu. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberi suplemen tiroid
sejak dini.
-
Fokomelia
Cacat
pada lengan, merupakan cacat yang disebabkan oleh Thalidomide. 10 %
dari wanita hamil yang memakan obat ini periode sensitive akan
melahirkan bayi cacat
-
Selosomi
Kelainan pada waktu menutupnya dinding perut. Organ-organ visceral dan terdapat di luar rongga perut
-
Kraniorakiskisis
Kegagalan bumbung neural untuk menutup. Tidak ada rongga kepala, tidak berbentuk lengkung vertebra (Sudarwati dkk, 1990)
Faktor-Faktor Penyebab Kelainan pada Janin
-
Faktor intern
a.Faktor genetic :
-
Mutasi : Perubahan pada susunan nukleutida gen (DNA). Mutasi menimbulkan alel cacat, yang mungkin dominant, kodominan atau resesif. Ada alel cacat yang rangkai kelamin artinya diturunkan bersama-sama dengan karakter jenis kelamin. Ex : Polydactil, hemofili
-
Aberasi : Perubahan pada susunan kromosom.Ex : Sindrom Turner, Sindrom Down
b. Faktor umur ibu
Telah
diketahui bahwa mongolisme lebih sering ditemukan pada bayi-bayi yang
dilahirkan oleh ibu yang mendekati masa menopause. Di bangsal bayi baru
lahir Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo pada tahun 1975-1979, secara
klinis ditemukan angka kejadian mongolisme 1,08 per 100 kelahiran hidup
dan ditemukan resiko relatif sebesar 26,93 untuk kelompok ibu berumur 35
tahun atau lebih; angka keadaan yang ditemukan ialah 1: 5500 untuk
kelompok ibu berumur < 35 tahun, 1: 600 untuk kelompok ibu berumur
35-39 tahun, 1 : 75 untuk kelompok ibu berumur 40 – 44 tahun dan 1 : 15
untuk kelompok ibu berumur 45 tahun atau lebih.
c. Faktor hormonal
Faktor
hormonal diduga mempunyai hubungan pula dengan kejadian kelainan
kongenital. Bayi yang dilahirkan oleh ibu hipotiroidisme atau ibu
penderita diabetes mellitus kemungkinan untuk mengalami gangguan pertumbuhan lebih besar bila dibandingkan dengan bayi yang normal.
-
Faktor Ekstern
a. Infeksi
Cacat
dapat terjadi pada janin induk yang terkena penyakit infeksi terutama
oleh virus. Contoh cacar air dan campak. Dikenal pula sitomegalovirus
(CMV) yang menginveksi ibu yang sedang hamil yang menyebabkan bayinya
menjadi tuli, gangguan hati dan mental terbelakang.
b. Obat
Berbagai macam obat yang diminum oleh ibu hamil dapat menimbulkan cacat
pada janinnya. Contoh obat yaitu aminopterin yang mempunyai sifat
antagonis terhadap asam folat.
c. Radiasi
Ibu hamil yang diradiasi sinar x akan melahirkan bayi cacat pada otak.
Ini disebabkan karena mineral radioaktif tanah sekeliling berhubungan
erat dengan lahoir cacat bayi di daerah yang bersangkutan.
d. Defisiensi
Ibu yang defisiensi vitamin atau hormone dapat menimbulkan cacat pada
janin. Contohnya devisiensi vit. A akan menimbulkan cacat mata.
e. Emosi
sumbing
dan langit-langit celah, kalau terjadi pada minggu ke-7 sampai ke 10
kehamilan orang, dapat disebabkan emosi ibu. Emosi itu mungkkin lewat
system hormone. Stress psikis ibu membuat cortex adrenal hyperactive,
sehingga penggetahan hydrocortisone tinggi, hormone ini, dapat
menginduksi terjadinya langit-langit pecah. Pengaruh emosi itu mungkin
juga lewat otak dulu, terus ke hypothalamus , dan ini merangsang
penggetahan adrenocoriticotropin dari hipofisa, yang akan mendorong
cortez adrenal menggetahkan hormone tersebut.
Rujukan:
Corebima, AD. 1997. Genetika Kelamin. Surabaya: Airlangga University Press
Hamilton, W.J dkk. 1957. Human Embryology. Cambridge: W. Heffer % Sans Limited.
Moore, Keith L. 1988. The Developing Human. Canada: W.B Saunders Company.
Sudarwati, Sri.dkk. 1990. Dasar-Dasar Struktur dan Perkembangan Hewan. Bandung: Penerbit ITB
Tenzer, A dkk. 2001. Petunjuk Praktikum Perkembangan Hewan. Malang: JICA UM Malang.
Yatim, W. 1982. Reproduksi dan Embriologi. Bandung: Tarsito Penerbit buku
No comments